Gejala Keguguran dan Kondisi pasca Pembersihan di Klinik Kuret

Keguguran adalah kondisi matinya janin atau bayi secara sepontan sebelum masuk masa kehamilan ke-20. Ada berbagai jenis penyebab keguguran, mulai dari kelainan kromoson sehingga bayi atau janin berhenti tumbuh, lalu terpapar racun, gangguan fisik maupun berat badan ibu hamil. Faktor penyebab lain usia ibu hamil terlalu muda atau tua dapat dilakukan pembersihan janin klinik kuret.

Kadang seorang perempuan tidak menyadari bahwa dirinya keguguran. Namun, sebenarnya ada beberapa tanda yang bisa menandakan bila seorang ibu hamil keguguran, seperti poin-poin kami berikut ini.

  • Terdapat flek (bercak darah) atau ada jaringan yang keluar dari vagina.
  • Ibu merasa nyeri perut, seperti kram sepanjang hari.
  • Tubuh merasa lepas setiap hari seperti kekurangan darah.
  • Demam sepanjang hari.
  • Vagina pendarahan.

Misalkan Anda mengalami keguguran, maka dokter akan melakukan pemeriksaan fisik maupun menggunakan USG. Acapkali, perempuan yang keguguran akan melalui proses kuretase (kuret). Kuretase adalah proses pembersihan isi kandungan dalam rahim ibu hamil. Sekitar 50% perempuan yang keguguran tidak harus melakukan tindakan kuretase.

Keguguran tanpa melalui proses kuretase dipersilakan bila semua isi kandungan sudah keluar dan tidak ada jaringan janin (plasenta) tertinggal di rahim. Keguguran seperti kasus ini dikenal dengan sebutan medis abortus komplit.

Kebanyakan kasus keguguran di dunia, ketika usia kehamilan masih kurang dari 10 minggu. Plasenta atau jaringan janin yang tertinggal di rahim keluar secara alami selama 1-2 minggu. Proses ini dapat dibantu oleh tenaga ahli berdasarkan pemberian obat-obatan, itupun kalau dirasa perlu.

Bila keguguran terjadi setelah usia kehamilan 10 minggu, sisa jaringan janin sangat berisiko tertinggal di dalam rahim. Oleh karena itu, dibutuhkan prosedur kuret untuk mengeluarkan. Hal itu dilakukan, selain bertujuan membersihkan rahim dari sisa plasenta dan jaringan janin, kuret dilakukan untuk menghentikan pendarahan serta pencegahan infeksi.

Kondisi sesudah Kuret dan Risiko Pembersihan di Klinik Kuret

Setelah menjalani pembersihan atau kuret, maka Anda memerlukan seseorang untuk menemani pulang. Bisa saja Anda atau ibu pasca kuret mengalami kram ringan pada perut dan sedikit pendarahan pada vagina selama berhari-hari bahkan minggu. Anda tidak perlu panik karena kondisi tersebut normal meski dilakukan di klinik kuret profesional.

Selain kram, pasca kuret Anda akan mengalami beberapa kondisi, seperti penjelasan kami berikut ini.

  • Mengonsumsi obat nyeri pereda nyeri. Sesudah kuret Anda akan mengalami kram perut dan mengalami pendarahan ringan selama beberapa hari hingga 2 pekan. Dokter ahli nantinya akan memberikan obat pereda nyeri, misalnya ibuprofen.
  • Sebaiknya tidak beraktivitas berat dalam kurun waktu 24 jam sesudah kuret. Banyak perempuan dapat kembali beraktivitas dalam beberapa hasi sesudah kuratase.
  • Tidak boleh menggunakan tampon hingga Anda mendapatkan menstruasi. Seringkali menstruasi (mens) terjadi kembali dalam kurun waktu 2 -6 minggu setelah kuret.
  • Tidak boleh memasukkan apapun ke vagina, termasuk melakukan hubungan seksual bersama pasangan (suami). Paling lama tidak berhubungan seksual selama 2 pekan hingga pendarahan tuntas.

Anda harus mewaspadai gejala sesudah kuret, seperti ulasan seperti berikut:

  • Lemas atau merasa pusing berhari-hari.
  • Mengalami pendarahan lebih dari 2 pekan atau pendarahan dalam jumlah banyak.
  • Mengalami demam tinggi selama beberapa hari.
  • Kram pada perut lebih dari 2 pekan.
  • Pusing atau lemas berhari-hari.

Semisal gejala di atas Anda alami sesudah kuret segeralah periksa ke dokter atau klinik kuret profesional terdekat. Itu saja penjelasan yang dapat kami sampaikan kali ini. Semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali.